6 trik melupakan mantan

Masihkah Anda memikirkan mantan dan tidak bisa menghilangkannya dari pikiran Anda? Bahkan saat bersama orang yang baru, Anda masih mengkait-kaitkannya dengan mantan?
Jangan membanding-bandingkan
Jika Anda terus membanding-bandingkan kekasih dengan mantan, maka kesempatannya sangat kecil bagi Anda untuk melupakan mantan. Maka dari itu, pastikan untuk memilih tipe kekasih yang jauh berbeda dari mantan Anda terdahulu. Jika Anda tidak dapat melakukannya, fokuskan kepada cinta kekasih baru Anda yang tidak dapat dibandingkan dengan cinta mantan terdahulu.
Bukan duplikasi
Anda tidak akan bisa membangun kembali hubungan yang sama seperti yang telah berakhir. Sekeras apapun usaha Anda, tidak akan ada pria yang sama. Maka persiapkan diri Anda dengan membuka hati untuk hubungan yang baru, bukan hanya membuatnya seperti hubungan Anda yang terdahulu.
Hindari nostalgia
Tentunya Anda tidak ingin menghabiskan hidup hanya menangisi mantan. Pikirkanlah, hubungan telah berakhir dan Anda pasti akan mudah melupakannya. Cara yang termudah adalah memulai hubungan yang baru untuk melupakan yang lama.
Jangan ada batasan atau larangan
Jangan pernah takut untuk mengulangi kesalahan yang sama, dan jangan mencoba untuk menghindar, karena dipastikan akan membuat Anda mengingat mantan. Bebaskan perasaan Anda. Ingatlah, Anda hidup untuk masa sekarang dan masa depan, bukan masa lalu Anda.
Kurangi drama
Jika masih berat melupakannya, menangislah. Setelah itu, hapus air mata, lalu bentengi diri dan bakar semangat Anda. Dalam beberapa bulan ke depan, Anda akan melihat masa “sendu” ini sebagai humor belaka.
Jangan ada deja vu
Belajar dari kesalahan masa lalu adalah hal yang lebih baik. Terkadang ada masanya Anda harus ditundukkan oleh tipe pria tertentu, pria yang membuat Anda sering kali menangis. Untuk perasaan yang jauh lebih baik, ubah keadaan ini! Dan yakinlah Anda bisa.

Fireflies Chords

C                          G
You would not believe your eyes
Am              F             C                     G      Am, F,
If ten million fireflies lit up the world as i fell asleep
C                      G
'Cause they'd fill the open air 
Am                  F    
and leave teardrops everywhere
C              G                  Am       F
you'd think me rude but I'd just stand and stare


Chorus:
Am               C         G
I'd like to make myself believe
            Am     C     G    F
that planet Earth turns slowly
        Am               G            C      G      Am
Its hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Am                   C          D(still unsure about last chord!)
'Cause everything is never as it seems


(Same chords as verse)
'Cause id get a thousand hugs from ten thousand lightning bugs
as they tried to teach me how to dance
A foxtrot above my head
a sockhop beneath my bed
a disco ball is just hanging by a thread

Am               C         G
I'd like to make myself believe
            Am     C     G    F
that planet Earth turns slowly
        Am               G            C      G      Am
Its hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Am                   C          D(still unsure about last chord!)
'Cause everything is never as it seems

C                   G       
When i fall asleep leave my door open just a crack
Am              F
(please take me away from here)
C                          G
'Cause i feel like such an insomniac
Am                  F
(please take me away from here)
why do i tire of counting sheep
(please take me away from here)
when I'm far too tired to fall asleep

To ten million fireflies
I'm weird 'cause i hate goodbyes
i got misty eyes as they said farewell
but ill know where several are
if my dreams get real bizarre
'cause i saved a few and i keep them in a jar

Chorus (x2)

Am               C         G
I'd like to make myself believe
            Am     C     G    F
that planet Earth turns slowly
        Am               G            C      G      Am
Its hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Am                   C          D(still unsure about last chord!)
'Cause everything is never as it seems

tolololol ! crazy !

Perempuan

Dari Tolololpedia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Perempuan adalah makanan bagi para laki-laki, mereka merupakan mahluk yang paling sulit untuk dimengerti dan dipahami, sehingga banyak laki-laki senang untuk Menggoda, Membohongi, bahkan sampai Menghamili. Namun tidak dapat dipungkiri ada juga laki-laki yang bertekuk lutut di sudut kerling 

Coba tebak, ini perempuan atau laki" ?

green day - 21 guns


Chords used:
    Dm   F    Bbm    C    A    C5   C5* F5  D5  Bb5  E5
e|--5----1-----1-----3----5--------------------------------------------|
B|--6----1-----3-----5----5--------------------------------------------|
G|--7----2-----3-----5----6-----5-----------7---3----9-----------------|
D|--7----3-----3-----5----7-----5---3---3---7---3----9-----------------|
A|--5----3-----1-----3----7-----3---2---3---5---1----7-----------------|
E|--5----1-----1-----3----5---------0---1------------------------------|


Intro: Dm - Bb - F - C (x2)

Verse:
Dm     Bb                F        C
Do you know what's worth fighting for,
Dm        Bb        F      C
When it's not worth dying for?
Dm      Bb        F      C
Does it take your breath away
Bb                         C
And you feel yourself suffocating?
Dm       Bb         F       C
Does the pain weigh out the pride?
Dm        Bb       F        C
And you look for a place to hide?
Dm      Bb             F      C
Did someone break your heart inside?
Bb                        C5
You're in ruins

Chorus:
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5
Lay down your arms
F5          C5
Give up the fight
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5  F5       C5
Throw up your arms into the sky,
Bb5   F5    C5
You and I

Verse:
Dm          Bb     F          C
When you're at the end of the road
Dm      Bb       F        C
And you lost all sense of control
Dm        Bb           F           C
And your thoughts have taken their toll
Bb                                       C
When your mind breaks the spirit of your soul
Dm   Bb             F      C
Your faith walks on broken glass
Dm      Bb       F       C
And the hangover doesn't pass
Dm        Bb   F        C
Nothing's ever built to last
Bb                 C5
You're in ruins.

Chorus:
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5
Lay down your arms
F5          C5
Give up the fight
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5  F5       C5
Throw up your arms into the sky,
Bb5   F5    C5
You and I

Bridge:
Dm      Bb     F            C
Did you try to live on your own
Dm       Bb               F        A
When you burned down the house and home?
Dm      Bb         F           A
Did you stand too close to the fire?
Bbm                          C
Like a liar looking for forgiveness from a stone

Solo:
F5 - C5* - D5 - C5 - Bb5 - F5 - C5 (x2)

Bb5 - F5 - E5

Break:
Dm - Bb - F - C (x2)

Verse:
Dm        Bb       F           C
When it's time to live and let die
Dm      Bb        F       C
And you can't get another try
Dm         Bb         F         C
Something inside this heart has died
Bb                 C5
You're in ruins.

Chorus:
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5
Lay down your arms
F5          C5
Give up the fight
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5  F5       C5
Throw up your arms into the sky
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5
Lay down your arms
F5          C5
Give up the fight
F5   C5*  D5
One, 21 guns
C5            Bb5  F5       C5
Throw up your arms into the sky,
Bb5   F5    C5
You and I

Karawitan, degung

Degung

Degung adalah kumpulan alat musik dari sunda.
Ada dua pengertian tentang istilah degung:
• degung sebagai nama perangkat gamelan
• degung sebagai nama laras bagian dari laras salendro ( berdasarkan teori Raden Machjar Angga Koesoemadinata).
Degung sebagai unit gamelan dan degung sebagai laras memang sangat lain. Dalam teori tersebut, laras degung terdiri dari degung dwiswara (tumbuk: (mi) 2 – (la) 5) dan degung triswara: 1 (da), 3 (na), dan 4 (ti).


Gamelan Degung

Ada beberapa gamelan yang pernah ada dan terus berkembang di Jawa Barat, antara lain Gamelan Salendro, Pelog dan Degung. Gamelan salendro biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang, tari, kliningan, jaipongan dan lain-lain. Gamelan pelog fungsinya hampir sama dengan gamelan salendro, hanya kurang begitu berkembang dan kurang akrab di masyaraka dan jarang dimiliki oleh grup-grup kesenian di masyarakat. Hal ini menandakan cukup terwakilinya seperangkat gamelan dengan keberadaan gamelan salendro, sementara gamelan degung dirasakan cukup mewakili kekhasan masyarakat Jawa Barat. Gamelan lainnya adalah gamelan Ajeng berlaras salendro yang masih terdapat di kabupaten Bogor, dan gamelan Renteng yang ada di beberapa tempat, salah satunya di Batu Karut, Cikalong kabupaten Bandung. Melihat bentuk dan interval gamelan renteng, ada pendapat bahwa kemungkinan besar gamelan degung yang sekarang berkembang, berorientasi pada gamelan Renteng.
Ada gamelan yang sudah lama terlupakan yaitu KOROMONG yang ada di Kp. Lamajang Desa Lamajang Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Gamelan ini sudah tidak dimainkan sejak kira-kira 35 - 40 tahun dan sudah tidak ada yang sanggup untuk menabuhnya karena gamelan KOROMONG ini dianggap mempunyai nilai mistis. Gamelan KOROMONG ini sekarang masih ada dan terpelihara dengan baik. Untuk supaya gamelan KOROMONG ini dapat ditabuh, maka kata yang memegang dan merawat gamelan tersebut harus dibuat Duplikatnya.

Sejarah

Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda. Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang dengan pesat, diperkirakan awal perkembangannya sekitar akhir abad ke-18/awal abad ke-19. Jaap Kunst yang mendata gamelan di seluruh Pulau Jawa dalam bukunya Toonkunst van Java (1934) mencatat bahwa degung terdapat di Bandung (5 perangkat), Sumedang (3 perangkat), Cianjur (1 perangkat), Ciamis (1 perangkat), Kasepuhan (1 perangkat), Kanoman (1 perangkat), Darmaraja (1 perangkat), Banjar (1 perangkat), dan Singaparna (1 perangkat).
Masyarakat Sunda dengan latar belakang kerajaan yang terletak di hulu sungai, kerajaan Galuh misalnya, memiliki pengaruh tersendiri terhadap kesenian degung, terutama lagu-lagunya yang yang banyak diwarnai kondisi sungai, di antaranya lagu Manintin, Galatik Manggut, Kintel Buluk, dan Sang Bango. Kebiasaan marak lauk masyarakat Sunda selalu diringi dengan gamelan renteng dan berkembang ke gamelan degung.
Dugaan-dugaan masyarakat Sunda yang mengatakan bahwa degung merupakan musik kerajaan atau kadaleman dihubungkan pula dengan kirata basa, yaitu bahwa kata “degung” berasal dari kata "ngadeg" (berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian bahwa kesenian ini digunakan bagi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan. E. Sutisna, salah seorang nayaga Degung Parahyangan, menghubungkan kata “degung” dikarenakan gamelan ini dulu hanya dimiliki oleh para pangagung (bupati). Dalam literatur istilah “degung” pertama kali muncul tahun 1879, yaitu dalam kamus susunan H.J. Oosting. Kata "De gong" (gamelan, bahasa Belanda) dalam kamus ini mengandung pengertian “penclon-penclon yang digantung”.
Gamelan yang usianya cukup tua selain yang ada di keraton Kasepuhan (gamelan Dengung) adalah gamelan degung Pangasih di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang. Gamelan ini merupakan peninggalan Pangeran Kusumadinata (Pangeran Kornel), bupati Sumedang (1791—1828).

Perkembangan

Dulu gamelan degung hanya ditabuh secara gendingan (instrumental). Bupati Cianjur RT. Wiranatakusumah V (1912—1920) melarang degung memakai nyanyian (vokal) karena membuat suasana kurang serius (rucah). Ketika bupati ini tahun 1920 pindah menjadi bupati Bandung, maka perangkat gamelan degung di pendopo Cianjur juga turut dibawa bersama nayaganya, dipimpin oleh Idi. Sejak itu gamelan degung yang bernama Pamagersari ini menghiasi pendopo Bandung dengan lagu-lagunya.
Melihat dan mendengarkan keindahan degung, salah seorang saudagar Pasar Baru Bandung keturunan Palembang, Anang Thayib, merasa tertarik untuk menggunakannya dalam acara hajatan yang diselenggarakannya. Kebetulan dia sahabat bupati tersebut. Oleh karena itu dia mengajukan permohonan kepada bupati agar diijinkan menggunakan degung dalam hajatannya, dan diijinkannya. Mulai saat itulah degung digunakan dalam hajatan (perhelatan) umum. Permohonan semacam itu semakin banyak, maka bupati memerintahkan supaya membuat gamelan degung lagi, dan terwujud degung baru yang dinamakan Purbasasaka, dipimpin oleh Oyo.
Sebelumnya waditra (instrumen) gamelan degung hanya terdiri atas koromong (bonang) 13 penclon, cempres (saron panjang) 11 wilah, degung (jenglong) 6 penclon, dan goong satu buah. Kemudian penambahan-penambahan waditra terjadi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan musikal, misalnya penambahan kendang dan suling oleh bapak Idi. Gamelan degung kabupaten Bandung, bersama kesenian lain digunakan sebagai musik gending karesmen (opera Sunda) kolosal Loetoeng Kasaroeng tanggal 18 Juni 1921 dalam menyambut Cultuurcongres Java Institut. Sebelumnya, tahun 1918 Rd. Soerawidjaja pernah pula membuat gending karesmen dengan musik degung, yang dipentaskan di Medan. Tahun 1926 degung dipakai untuk illustrasi film cerita pertama di Indonesia berjudul Loetoeng Kasaroeng oleh L. Heuveldrop dan G. Kruger produksi Java Film Company, Bandung. Karya lainnya yang menggunakan degung sebagai musiknya adalah gending karesmen Mundinglaya dikusumah oleh M. Idris Sastraprawira dan Rd. Djajaatmadja di Purwakarta tahun 1931.
Setelah Idi meninggal (tahun 1945) degung tersendat perkembangannya. Apalagi setelah itu revolusi fisik banyak mengakibatkan penderitaan masyarakat. Degung dibangkitkan kembali secara serius tahun 1954 oleh Moh. Tarya, Ono Sukarna, dan E. Tjarmedi. Selain menyajikan lagu-lagu yang telah ada, mereka menciptakan pula lagu-lagu baru dengan nuansa lagu-lagu degung sebelumnya. Tahun 1956 degung mulai disiarkan secara tetap di RRI Bandung dengan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Tahun 1956 Enoch Atmadibrata membuat tari Cendrawasih dengan musik degung dengan iringan degung lagu palwa. Bunyi degung lagu Palwa setiap kali terdengar tatkala pembukaan acara warta berita bahasa Sunda, sehingga dapat meresap dan membawa suasana khas Sunda dalam hati masyarakat.
Pengembangan lagu degung dengan vokal dilanjutkan oleh grup Parahyangan pimpinan E. Tjarmedi sekitar tahun 1958. Selanjutnya E. Tjarmedi dan juga Rahmat Sukmasaputra mencoba menggarap degung dengan lagu-lagu alit (sawiletan) dari patokan lagu gamelan salendro pelog. Rahmat Sukmasaputra juga merupakan seorang tokoh yang memelopori degung dengan nayaga wanita. Selain itu, seperti dikemukakan Enoch Atmadibrata, degung wanita dipelopori oleh para anggota Damas (Daya Mahasiswa Sunda) sekitar tahun 1957 di bawah asuhan Sukanda Artadinata (menantu Oyo).
Tahun 1962 ada yang mencoba memasukkan waditra angklung ke dalam degung. Tetapi hal ini tidak berkembang. Tahun 1961 RS. Darya Mandalakusuma (kepala siaran Sunda RRI Bandung) melengkapi degung dengan waditra gambang, saron, dan rebab. Kelengkapan ini untuk mendukung gending karesmen Mundinglayadikusumah karya Wahyu Wibisana. Gamelan degung ini dinamakan degung Si Pawit. Degung ini juga digunakan untuk pirigan wayang Pakuan. Dari rekaman-rekaman produksi Lokananta (Surakarta) oleh grup RRI Bandung dan Parahyangan pimpinan E. Tjarmedi dapat didengarkan degung yang menggunakan waditra tambahan ini. Lagu-lagu serta garap tabuhnya banyak mengambil dari gamelan salendro pelog, misalnya lagu Paksi Tuwung, Kembang Kapas, dsb. Pada tahun 1964, Mang Koko membuat gamelan laras degung yang nadanya berorientasi pada gamelan salendro (dwi swara). Bentuk ancak bonanya seperti tapal kuda. Dibanding degung yang ada pada waktu itu, surupannya lebih tinggi. Keberadaan degung ini sebagai realisasi teori R. Machyar. Gamelan laras degung ini pernah dipakai untuk mengiringi gending karesmen Aki Nini Balangantrang (1967) karya Mang Koko dan Wahyu Wibisana.
Tahun 1970—1980-an semakin banyak yang menggarap degung, misalnya Nano S. dengan grup Gentra Madya (1976), lingkung seni Dewi Pramanik pimpinan Euis Komariah, degung Gapura pimpinan Kustyara, dan degung gaya Ujang Suryana (Pakutandang, Ciparay) yang sangat populer sejak tahun 1980-an dengan ciri permainan sulingnya yang khas. Tak kalah penting adalah Nano S. dengan grup Gentra Madya-nya yang memasukan unsur waditra kacapi dalam degungnya. Nano S. membuat lagu degung dengan kebiasaan membuat intro dan aransemen tersendiri. Beberapa lagu degung karya Nano S. yang direkam dalam kaset sukses di pasaran, di antaranya Panglayungan (1977), Puspita (1978), Naon Lepatna (1980), Tamperan Kaheman (1981), Anjeun (1984) dan Kalangkang yang dinyanyikan oleh Nining Meida dan Barman Syahyana (1986). Lagu Kalangkang ini lebih populer lagi setelah direkam dalam gaya pop Sunda oleh penyanyi Nining Meida dan Adang Cengos sekitar tahun 1987.
Berbeda dengan masa awal (tahun 1950-an) dimana para penyanyi degung berasal dari kalangan penyanyi gamelan salendro pelog (pasinden; ronggeng), para penyanyi degung sekarang (sejak 1970-an) kebanyakan berasal dari kalangan mamaos (tembang Sunda Cianjuran), baik pria maupun wanita. Juru kawih degung yang populer dan berasal dari kalangan mamaos di antaranya Euis Komariah, Ida Widawati, Teti Afienti, Mamah Dasimah, Barman Syahyana, Didin S. Badjuri, Yus Wiradiredja, Tati Saleh dan sebagainya.
Lagu-lagu degung di antaranya: Palwa, Palsiun, Bima Mobos (Sancang), Sang Bango, Kinteul Bueuk, Pajajaran, Catrik, Lalayaran, Jipang Lontang, Sangkuratu, Karang Ulun, Karangmantri, Ladrak, Ujung Laut, Manintin, Beber Layar, Kadewan, Padayungan, dsb. Sedangkan lagu-lagu degung ciptaan baru yang digarap dengan menggunakan pola lagu rerenggongan di antaranya: Samar-samar, Kembang Ligar, Surat Ondangan, Hariring Bandung, Tepang Asih, Kalangkang, Rumaos, Bentang Kuring, dsb.

Perkembangan di luar negeri

Di luar Indonesia pengembangan degung dilakukan oleh perguruan tinggi seni dan beberapa musisi, misalnya Lingkung Seni Pusaka Sunda University of California (Santa Cruz, USA), musisi Lou Harrison (US), dan Rachel Swindell bersama mahasiswa lainnya di London (Inggris), Paraguna (Jepang), serta Evergreen, John Sidal (Kanada). Di Melbourne, Australia, ada sebuah set gamelan degung milik University of Melbourne yang seringkali digunakan oleh sebuah komunitas pencinta musik Sunda untuk latihan dan pementasan di festival-festival.

sieuun

10 Orang yang mengaku pernah di bawa ke neraka
Posted by Tiara Zeva Hapsari on September 1, 2010 in Ragam | 0 Comment
1. PDT. PHILLIP MANTOFA

Dibawa ke neraka oleh Tuhan tanggal 1 Januari 2000. Di sana beliau melihat bagaimana orang-orang yang tidak mengenal Tuhan disiksa oleh iblis terus menerus tanpa berhenti. Dia melihat jurang api tanpa dasar dan melihat wanita yang suka berselingkuh serta cowok yang suka masturbasi sedang disiksa.

2.JENNIFER PEREZ

Dibawa Tuhan ke neraka pada tanggal 2 Mei 1997. Waktu itu umurnya baru 15 tahun. Di neraka dia melihat setan-setan menyiksa jiwa-jiwa yang belum diselamatkan. Ada yang dipancung, ada yang ditusuk-tusuk badannya. Pulang dari neraka dia langsung bertobat.

3. BILL WIESE

Beliau pernah ada di neraka selama 23 menit. Di sana dia merasa sendirian, ketakutan melihat setan sedang menyiksa orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan, melihat daging terbakar dan bagaimana baunya yang membuat mual. Pengalamannya di neraka ditulis dalam buku “23 Minutes in Hell.”

4. ELIZABETH
September 2001 pada saat sedang doa syafat di gerejanya, Elizabeth dibawa Tuhan ke neraka. Di sana dia melihat bagaimana orang-orang minta tolong supaya dilepaskan dari penderitaan abadi (penderitaan selama-lamanya) di neraka, tapi sudah terlambat. Kebanyakan dari mereka digerogoti ulat yang makan daging mereka dan ada pula yang dibakar oleh api (baca ALKITAB, MARKUS 9:43-48)
5. MARY KATRIN BAXTER

Seorang hamba Tuhan yang sering dikunjungi Tuhan ini dibawa ke neraka tahun 1976. Di sana di melihat ada lembah berbentuk mangkuk yang berisi api yang tidak pernah padam (sesuai dengan ALKITAB, MARKUS 9:43-48). Di dalam api itu ada orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan. Mereka dihukum disana selamanya. Kesaksian itu dibuat buku yang diberi judul “A Divine Revelation Of Hell.”

6. IAN MCCORMACK

Ian McCormack memang suka berenang. Suatu hari bulan Mei 1982, waktu sedang berenang di pantai dia disengat ubur-ubur. Dia langsung dibawa ke rumah sakit. Waktu dalam perjalanan ke rumah sakit itu, rohnya dibawa ke neraka. Neraka itu benar-benar gelap, tidak ada cahaya sedikitpun dan tidak bisa melihat apa-apa di sana. Tapi dia tahu, dari suara-suara yang ada di sekitarnya kalo dia sedang berada di neraka. Puji Tuhan, Tuhan mengeluarkan dia dari kegelapan dan membangkitkannya kembali.

7. (ALM) PDT. KENNETH HAGIN
Salah seorang hamba Tuhan yang pernah meninggal dan dibawa Tuhan ke neraka sampe 3 kali. Di neraka dia sempat mau dibawa masuk ke bagian terdalam oleh satu roh jahat, untungnya ada Tuhan (atau malaikat-Nya) yang mencegah Pdt. Hagin masuk. Kesaksiannya bisa dibaca di bukunya “Aku Pernah ke Neraka.”

8. P.S. DANIEL EKECHUKWU

Hamba Tuhan dari Nigeria ini mengalami kecelakaan mobil dan sudah dinyatakan meninggal. Tapi 3 hari kemudian dibangkitkan lagi oleh Reinhard Bonke. Selama 3 hari itulah beliau dibawa Tuhan ke neraka. Disana dia melihat orang-orang yang makan dagingnya sendiri, terus dimakan lagi. Terus begitu sampai selamanya.

9. REV. CHOO THOMAS

Hamba Tuhan ini terkenal dengan bukunya, “Heaven Is So Real”. Selain pernah ke surga, dia juga pernah dibawa Tuhan ke neraka sebanyak dua kali. Di neraka dia melihat orang-orang yang disiksa sampai mukanya tidak berbentuk lagi. Malahan dia tidak bisa mengenali neneknya sendiri.

10. BERNADA FERNANDEZ
Wanita latin yang tinggal di New York ini dibawa Tuhan ke neraka dan melihat proses penyiksaan abadi di sana. Yang membuat dia kaget adalah bahwa banyak orang Kristen yang dia kenal ternyata ada di neraka.

21October 2010

Tresno karo koe, although, U don't love me

akhirnyaa, tersenyum kembali, hahaha ;-) !
I'm feeling half alive, but I know one day U and I will be free

I will keep you dear ! yeah, I wanna be your guard !
keep ur smile, everywhere U stay !